Block situs menggunakan file HOST

Kebanyakan dari kita terutama seorang pemilik warnet atau admin IT suatu perusahaan pasti menginginkan untuk memblok situs yang dianggap bisa mengganggu aktivitas LAN juga kenyamanan user yang ada pada jaringan Network tersebut. Banyak software atau program yang tersedia dan berfungsi untuk memblock alamat situs yang tidak kita inginkan. Akan tetapi menggunakan suatu software di PC client bukanlah solusi yang tepat, karna selain bisa memberatkan kinerja PC itu sendiri, juga sebagian besar pengguna bisa dengan mudah mencari akal untuk mengganti settingan pada software tersebut.

Kode Smiley Di Facebook

I'm sure lots of you use the well-known Facebook, and Im sure many of you are familiar with their new little chat system they have put into play...^^ One thing they dont show, is the CODES to put smiley's in your text... so Im going to show them to you...

Gunakan Copy Paste Dengan Bijak

Seseorang yang membuat suatu hasil karya baik berupa lagu,tulisan (artikel)/dalam bentuk buku, penemuan hal-hal yang baru, software, hardware,dsb. Semuanya tidak luput dari berbagai pembajakan. Yah... mungkin saja karena rendahnya daya beli masyarakat dan kurangnya kesadaran serta sangsi hukum yang belum berjalan sempurna, menyebabkan mudahnya hal tersebut untuk dilakukan, ditambah dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih.

NetBeans Environment yang Powerfull

NetBeans adalah Integrated Development Environment (IDE)berbasiskan Java dari Sun Microsystems yang berjalan di atas Swing. Swing sebuah teknologi Java untuk pengembangan aplikasi Desktop yang dapat bejalan di berbagai macam platforms seperti Windows, Linux, Mac OS X and Solaris.

Backup Registry mu

Sering kita mendengar, 'back up dulu registry-nya!'.. mungkin...bagi orang awam pasti bingung tuh kalau di beri kalimat perintah seperti itu.. Apa sih registry?..Bagaimana cara membackup'nya??..

Film Hacker Legendaris dan Sejenisnya

Kehebohan awal yang dilakukan Mitnick adalah dengan mem'bobol' komputer sekolahnya. Ia memulai keisengannya “memasuki” komputer lain dengan mendial-nya melalui komputer Radio Shack Tandy dan modemnya di sebuah toko komputer. Setelah keberhasilannya memanfaatkan modem dalam menembus komputer lain, maka kemudian Mitnick lebih sering melakukan aktifitas “phreaking“, mengurai sistem jaringan telepon, sehingga di dapatkan kelemahan sistem tersebut. Keisengan “phreaking“, semula hanya sekedar ingin menelpon gratis hingga akhirnya mengisengi orang dengan mengubah status layanan telepon dan status pembayarannya.

SOFTSKILL vs HARDSKILL

semenjak dapat mata kuliah IMK dari Ibu Fenni Agustina dan juga 'wejangan' dari SETIA WIRAWAN, DR. SKOM., MMSI (padahal dosen softskill'nya sendiri belum masuk kelas...hhe) kata-kata SOFTSKILL selalu ada di kepala saya.. Apa sih softskill & hardskill?..Seberapa pentingya sih kedua elemen ini?..




Berbahasa Indonesia yang Baik dan Benar
KamusIndonesia
Pada artikel saya kali ini saya ingin menyampaikan sedikit pendapat saya tetang budaya bangsa Indonesia, terutama dari segi bahasa Indonesia itu sendiri. Tentang keberadaan bahasa Indonesia sebagai kepribadian, jati diri, dan identitas bangsa ini, serta tentang penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa yang baik dan benar itu memiliki empat fungsi :

(1) fungsi pemersatu kebhinnekaan rumpun dalam bahasa dengan mengatasi batas-batas kedaerahan;
(2) fungsi penanda kepribadian yang menyatakan identitas bangsa dalam pergaulan dengan bangsa lain;
(3) fungsi pembawa kewibawaan karena berpendidikan dan yang terpelajar; dan
(4) fungsi sebagai kerangka acuan tentang tepat tidaknya dan betul tidaknya pemakaian bahasa.

Telah kita ketahui bersama sudah hampir kurang lebih 81 tahun yang lalu, sumpah pemuda tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia diikrarkan sebagai “bahasa persatuan.” Dan, selanjutnya, menjadi bahasa negara sejak ditetapkannya UUD 1945 pada 18 Agustus 1945.

Pada sekitar 1990, slogan “Gunakanlah Bahasa Indonesia dengan Baik dan Benar” sangat akrab bagi pemerhati bahasa Indonesia. Namun apa yang terjadi sekarang?Apakah slogan tersebut sudah di terapkan dalam kehidupan yang sebenarnya?Jawabanya adalah tidak! Pasti para pembaca artikel Saya ini juga sependapat dengan Saya, karena memang kenyataannya yang terjadi sekarang ini kedisiplinan dalam berbahasa Indonesia justru sangat memprihatinkan sekali.

Bagaimana sebenarnya berbahasa Indonesia dengan baik dan benar?

Menurut Anton M. Moeliono (dalam Majalah Pembinaan Bahasa Indonesia, 1980), berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan yang disamping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan bahasa Indonesia yang baik dan benar,sebaliknya,mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.

Bicara soal kepribadian, jati diri, identitas bangsa,dan dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar memang bukanlah suatu masalah yang sederhana dan mudah. Hal ini di akui oleh teman-teman juga Dosen Saya pada saat berdiskusi pada pekan lalu.

Kebanyakan dari kita masih menggabungkan penggunaan bahasa daerah dengan bahasa Indonesia, terutama dengan bahasa daerah dari tempat kita berasal. Memang kemunculan bahasa seorang anak berkaitan dengan bahasa pertama yang diperoleh dari orang terdekatnya,bisa dikatakan dalam hal ini adalah orang tua yang mendasari latar belakang budaya anak tersebut. Tidak hanya itu,lingkungan tempat anak berkembang juga sangat mempengaruhi.

Berikut ini adalah contoh yang saya kutip dari sebuah situs:

http://tunas63.wordpress.com/2008/10/26/berbahasa-indonesia-dengan-sisipan-bahasa-daerah/

Ungkapan “saya ucapkan sugeng rawuh . . ., silakan dhahar seadanya” sering kita dengar dalam pertemuan tertentu. Maksud ungkapan ini, sudah jelas, untuk memberi penghormatan. Padahal, dalam bahasa Indonesia tidak dikenal strata seperti dalam bahasa daerah (Jawa). Tahun 1982, pada acara temu muka Guru dan Pembina Bahasa Indonesia pernah dibahas dan memunculkan rumusan bahwa (pengucapan) bahasa yang baik adalah (ucapan) bahasa Indonesia yang tidak memperlihatkan warna (ucapan) bahasa daerah. Pada kesempatan lain, Sutan Takdir Alisjahbana menegaskan “mengganti kata Indonesia yang sudah ada dengan bahasa daerah tak ada gunanya dan hanya akan mengacaukan bahasa Indonesia.

Berikut beberapa contoh ungkapan berbahasa Indonesia dengan warna bahasa daerah yang seharusnya kita hindari.
Saya ucapkan sugeng rawuh kepada Bapak Bupati.
Silakan dhahar seadanya.
Mari kita dengarkan dhawuh-dhawuh beliau.
Penuturan yang benar sesuai kaidah bahasa Indonesia
Saya ucapkan selamat datang kepada Bapak Bupati.
Silakan makan seadanya.
Mari kita dengarkan petunjuk-petunjuk beliau.

Kalau pendapat saya sendiri tentang ini saya sangat setuju sekali agar menghindarkan berbahasa Indonesia dengan warna bahasa daerah. Dengan berjalannya waktu, perkambangan zaman,lama-kelamaan kebudayaan itu juga pasti akan ikut berkembang, dinamis, tidak statis.

Kalau kita perhatikan, saat ini banyak terjadi pernikahan antar suku yang bahasa daerahnya berlainan. Sehingga mereka menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi setiap hari. Ya memang tidak ada yang salah jika kita menggunakan bahasa Indonesia dalam interaksi antar suku ini, karena memang fungsi bahasa disini sebagai pemersatu kebhinnekaan rumpun dalam bahasa dengan mengatasi batas-batas kedaerahan.

Dalam hal ini kita tetap harus menyesuaikan juga pemakaian bahasa itu sendiri. Bukan berarti kita lebih mementingkan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama dan melupakan bahasa daerah kita. Jika hal tersebut dibiarkan terjadi justru bahasa daerah yang akan punah. Banyak kacang yang lupa akan kulitnya, banyak anak daerah yang enggan menggunakan bahasa aslinya. Terutama dalam kalangan remaja yang lebih bangga menggunakan bahasa gaul agar tampak lebih modern.

Pada dasarnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah situasional dan fleksibel. Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah bukanlah dua hal yang saling bertentangan. Oleh karena itu, sebaiknya keduanya digunakan secara proporsional. Saya sangat bangga dengan kebudayaan Indonesia yang sangatlah beragam. Disinilah tugas kita sebenarnya, mencintai dan melestarikan bahasa Indonesia dan bahasa daerah kita. Apakah kita harus menunggu bahasa-bahasa ini di klaim oleh Negara lain baru kita bertindak? Bukan tidak mungkin! Faktanya seperti Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku, Lagu Soleram dari Riau, Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur dan masih banyak yang lainnya telah di klaim oleh Negara tetangga kita sendiri. Ironis memang, dan tentunya hal seperti ini tidak menjadi harapan kita semua.

Penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Daerah yang masih sering digabungkan dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari masih dapat dimaklumi, Dikarenakan beberapa faktor yang telah saya singgung diawal tadi. Penggunaan yang salah adalah justru menggunakan bahasa asing yang digabung menggunakan bahasa Indonesia. Fenomena ini sudah banyak dapat dilihat dimana-mana, terutama pada kalangan remaja sekarang. Salah satu penyebabnya adalah tayangan dari televisi, karena melihat artis-artis indo yang dengan semaunya menggabungkan berbagai macam bahasa didalam satu paket kalimat yang justru menjatuhkan nilai berbahasa itu sendiri.

Kalau ingin memakai bahasa Inggris ya bahasa Inggris saja, satu kalimat penuh, tidak usah dicampur-aduk dengan bahasa Indonesia. Memang dalam memasuki era globalisasi seperti sekarang ini Kita semua dituntut untuk dapat terampil dalam teknologi dan juga berbahasa. Bahasa yang dimaksud disini adalah bahasa Inggris. Saya juga masih bingung mengapa kita harus menguasai bahasa Inggris dinegeri kita sendiri, kesannya kita masih dijajah disini. Lain halnya jika kita bekerja diluar negeri,mau tidak mau bahasa Internasional. Bukan berarti rasa cinta kita terhadap bahasa sendiri menurun atau hilang, hanya mengikuti perkambangan zaman atau era globalisasi.

Ya, mungkin sepintas terfikir dibenak kita semua, kenapa tidak orang asing yang belajar sendiri bahasa Indonesia? Kenapa harus ada TOEFL sebagai standar acuan berbahasa yang diakui dunia dan dunia kerja? Mungkinkah Indonesia bisa menjadikan bahasa Indonesia itu sendiri sebagai raja di tanah air? Bisa saja dibuat suatu Standar Berbahasa Indonesia sebagai syarat bekerja di Indonesia, baik tenaga kerja asing maupun tenaga kerja dari dalam negeri sendiri. Bukan tidak mungkin suatu saat hal ini bisa terwujud.
0 Responses

Posting Komentar

  • Welcome to DVB

    Tertarik dengan Artikel Blog ini?

    Up date kontent blog ini via email Anda:

    Delivered by FeedBurner


    .:: UG Blogroll ::.

    Gunadarma University Gunadarma University

    UG Library UG Library
    UG Paper Repository UG Paper Repository
    UG Pasca Sarjana UG Pasca Sarjana
    WartaWarga ::BARU:: WartaWarga

    .:: Site Statistic ::.

    free counters

    Powered by FeedBurner

    Add to Technorati Favorites
    Powered By Blogger